My Blogsia

April 7, 2013

Duduk Terindah


Duduk terindah itu duduk kita yang selalu terisi dengan doa.
Duduk ini sering kita lakukan; idealnya 17kali dalam sehari, jika lebih, lebih baik.
Bukan duduk macem-macem, bukan doa macem-macem.
Doa ini bukan doa panjang pula.
Seringnya kita kurang meresapi, padahal artinya keren banget.

Duduk di antara dua sujud
Rabbigfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa aafinii wa’fu’annii
Rabbigfirlii = Yaa Rabbi, ampunilah aku
Warhamnii = kasihanilah aku
Wajburnii = cukupilah segala kekuranganku
Warfa’nii = angkatlah derajatku
Warzuqnii = berilah rizqi padaku
Wahdinii = tunjukilah aku
Wa aafinii = sehatkanlah aku
Wa’fu’annii = maafkanlah aku

Itu dia arti bacaan doa duduk di antara dua sujud. Bagus banget, kan, ya? Semoga doa yang kita baca di setiap rakaat shalat ini dikabulkan olehNya. Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat pengampunanNya, dapat belas kasihanNya, dicukupkan olehNya, ditinggikan derajatnya, berlimpah rizqi, diberi petunjuk olehNya, sehat wal aafiaat, serta dibukakan segala pintu maaf olehNya. Allahumma, aamiin.

Duduk di antara 2 sujud. source: google

April 6, 2013

Life Recently


Life's been way too hard for me and my family in last half year.
My mother had an accident on September 2012 in South-Sulawesi. And since then she can't go home yet, it's been 6 months. My father... Damn, demi kemaslahatan umat, I won't talk about him~

Alhamdulillaah Allah SWT pun selalu nolong aku & saudara2 dalam berbagai wujud. Kami diberi kesehatan sehingga bisa terus beribadah, sekolah, dan kerja dengan baik. Kami dikelilingi orang-orang yg super baik. Budheku, Budhe As, udah kayak mamah ke-2 untuk kami. Kerabat2 yang selalu membantu kami, teman2 yang selalu support kami, dan semesta yang selalu baik ke kami.

Berat? Wo ya jelas. Berat, tapi pasti bisa dilalui. Dapat cobaan berat kayak gini bikin aku merasa tersanjung, karena itu berarti Allah percaya aku & saudara2 bisa melaluinya, kan? Husnuzan, berbaik sangka sama Allah. Apapun yang udah jadi ketentuan Allah pasti ada alasannya, dan pasti ada hikmahnya. Aku & saudara2 jadi lebih dekat satu sama lain, kami belajar lebih mandiri, kami belajar hidup prihatin, dan banyak hikmah yang patut kami syukuri.

Dear Diaz Putri Anggita, my only sister, kamu super. Super. Yep, ini semua (aku akui) udah mengubahmu 180 derajat. Sebelum ini kamu masih bisa kubilang kanak-kanak. Okay, sorry to say lho mbak, but that was true. Tapi sekarang? You’re the most responsible sister I’ve ever had and ever met. Aku nggak tahu kalau aku di posisimu, aku bisa apa? Kamu udah di tahap di mana semua pilihan di hadapanku, pengen kuminta persetujuan dari kamu dulu. Orang pertama yang kucari pas pulang itu kamu. Senengku, sedihku, marahku, apapun itu, kamu harus tahu. Terima kasih, Mbak. 
Bintang Raditya Putra Pamungkas. Adik pertama, partner debat sejati. Ini anak emang sering banget ngajak debat, apapun, mangkeli sebenernya, pol. Tapi yah, kalau nggak ada dia gak ramai rumah ini. Dalam beberapa hal kita punya banyak kesamaan, sama-sama sipit… eh, enggak deng. Aku nggak sipit B-) *plakk. Walaupun si Bintang ini nggak pernah manggil aku ‘mbak’, even once, tapi dia tetep adik yang baik. Dalam keadaan yang super-parah seperti sekarang, dia nggak mengeluh, dia bisa bertanggungjawab, dia laki-laki tertua di rumah. Acha bangga sama kamu. 
Rainhady Riezky Putra Nagam, adikku termuda. Di umurnya yang masih 12 tahun ini, betapa lapang hatinya nerima keadaan ini. Reno juga nggak pernah mengeluh macem-macem. Soal nyebelin, beuuuuh… ya emang nyebelin ni anak. Tapi segala nyebelin-nyebelinnya tertutup sama positifnya dia. Reno udah di tahap di mana dia ada di setiap khawatirku. Sering aja gitu kepikiran, Reno udah pulang sekolah? Reno udah makan? Reno di rumah sama siapa? Reno udah cuci baju cuci piring nyapu…. Oke salah :| 
The point is, dear saudara-saudaraku tercinta. Sekarang ini kita hanya punya satu sama lain. Meskipun aku nggak pernah menunjukannya, tapi percayalah, aku sayang kalian semua. All of you. All the time.

Sekarang kami memang harus bersabar dulu. Ramadhan tahun ini kemungkinan kami belum bisa ketemu Mamah. Yang paling bikin sedih sebenernya bukan itu, kalau buat aku, ujian nasional dan ulang tahun tanpa ada Mamah dulu gapapa. InsyaAllah bisa. Tapi, wisudaku?....

Aku sedari dulu selalu pengen Mamah yang akan dateng ke wisudaku, nganter aku, gak mau yang lain!
Hmm, yah, semoga ada keajaiban yang bisa bikin itu terkabul. Aamiin.

Mohon doanya ya semua. Hehe. Semoga senyum selalu ada di wajah kita, sabar selalu di hati kita, perjuangan selalu di setiap nafas kita, syukur selalu terucap dari mulut kita. Allahumma, aamiin.

Bintang - Reno - Acha - Diaz