Warmest regards

Showing posts with label Pas Masih Mahasiswa. Show all posts
Showing posts with label Pas Masih Mahasiswa. Show all posts

July 31, 2017

Bye, Kredit! Hai, MyLov!

Ini dia MyLov
Bulan ini, bersamaan dengan berakhirnya segala sumber penghasilan (wakaka), adalah bulan terakhir kredit laptopku berjalan. Yes yes yes, laptopku ini kredit. Laptop ini aku beli dengan fasilitas dari Cicil.co.id, yaitu situs penyedia kredit khusus mahasiswa aktif. Iya, mahasiswa aktif, ya! Meskipun kredit tapi aku bahagia dengannya.

Eh iya, aku belum punya nama untuk laptop ini. Ya ngga penting-penting amat sih, Cha...
MyLov kali yah?
Okay, namamu sekarang MyLov ya, Lov.
Kurang lebih seperti ini penampakan MyLov...

July 25, 2017

New Longing Target: Fave Indonesia

Suasana Fave "All Hands" in Pink (gue gaikut -_- wkw)
Tanggal 19 lalu adalah hari terakhir aku magang di Fave. Untuk yang belum tahu, aku magang di Fave Indonesia (myfave.com) sejak bulan Januari. Dua kali lipat jatah nak magang lain karena umumnya hanya 3 bulan per periode. Aku ambil 2 periode di dua divisi yang berbeda: Customer Happiness (CH) & Partner Management (PM).

July 3, 2017

2017 Sudah Setengahnya

Syukurlah, setengah tahun ini bisa kulewati dan aku bisa bersyukur saat melakukan kilas balik seperti sekarang. Artinya, setengah tahunku tidak habis dengan sia-sia. Aku bisa bilang masa paling sia-sia tanpa pencapaian dalam hidupku adalah masa SMP. Rasanya hidup hanya sekolah-main-pulang saja. Tapi 2 orang sahabat yang aku dapat di sana cukup meredakan kesia-siaannya, sih. Semoga tidak terulang, ya.

May 4, 2017

Balada Setengah Jalan

Tanggal 27 April lalu akhirnya Tugas Karya Akhir udah aku kumpul ke sekretariat Komunikasi. Aku print 4x, 2 dikumpul, 2 aku keep untuk pembimbing dan penguji. Balada sudah cukup reda dari sebelumnya, tapi

tetap aja

belum bisa tenang.

Akhir-akhir ini banyak orang kutanyai soal pengalaman sidang mereka. Ada yang cerita kalau judul aja dibahas 10 menit. Ada yang 1 jam baru selesai. Ada yang metodenya disuruh revisi. Kayak.... akan kayak apa yang kualami ya Tuhan....

Aku cuma bisa berharap ridho Allah SWT agar dapat kelancaran pas sidang.

April 7, 2017

Balada TKA

Seminggu lalu merasa bodoh

Lima hari lalu ingin marah

Tiga hari lalu seakan menemukan titik terang

Kemarin merasa salah langkah

Sekarang...
Mau nikah aja bolega



Lol canda. Yah kita lihat saja akan bagaimana balada ini ujungnya.

December 30, 2016

2016-nya Acha

Ada yang bilang,
The first rule of 2017 is stop talking about 2016
Ha! Mumpung ini masih tanggal 30 Desember which 2 hari sebelum 2017, bolehkan aku bicara tentang tahun ini.

Secara umum, aku senang dengan tahun 2016. Satu kata yang menggambarkan tahun ini untukku: Produktif (ini bentuk positif dari Lelah sepertinya lol, eh tapi ini Lelah dalam hal positif, ya). Beberapa hal dahsyat terjadi di tahun ini

Dilema Orang Kedua

Di balik jabatan w a k i l yang--sometimes--terdengar 'wah', ada pergulatan batin yang pasti dirasa.
"Ooh kamu wakil ketua? Keren dong." kaga tau ini keren beneran apa ngga
"Oiya kamu wakilnya?" dengan nada seakan-akan "lahiya? kaga pernah keliatan dah"

December 25, 2016

FISIPERS UI untuk Acha


Saat ini jam menunjukkan pukul 23:50 tapi aku ngga bisa menahan hasrat untuk menuliskan apa yang ada di benakku sekarang. Ini tentang FISIPERS.
Kemarin Jumat, 23 Desember 2016, mungkin adalah hari terakhirku tercatat sebagai anggota FISIPERS, dan aku tidak akan pernah bisa mengulangnya.


November 21, 2014

Green Campus FISIP UI, Perlahan tetapi Pasti

Green Campus.

Pagi itu saya baru tiba di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI. Disambut dengan banyak pohon yang berdiri di sepanjang jalan, saya berjalan masuk menuju gedung H. Tepat setelah turun dari bis kuning, ada sebuah spanduk yang turut menyambut saya yang bertuliskan, “Kawasan Tanpa Rokok”. Kembali berjalan ke gedung H, terlihat ada yang berbeda di beberapa sudut bangunan yang saya lewati. Ada beberapa pasang tempat sampah pilah yang terlihat kebaruannya dengan warna kuning dan hijau yang cukup terang. Ada tulisan “Organik” dan “Anorganik” di tiap-tiapnya.

Spanduk serta tempat-tempat sampah pilah tersebut adalah sebagian dari program gerakan Green Campus FISIP UI. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat FISIP UI yang peduli terhadap lingkungan berkelanjutan. Pertanyaannya adalah, seberapa tinggikah kesadaran masyarakat FISIP UI untuk menjaga lingkungan?

November 19, 2014

Keluarga Baru, Panitia ISLC III

Aku menemukan keluarga baru.

-----------------------------
Siang itu seusai kelas, aku menemui Tania dan menemaninya mencari seseorang. Rupanya orang yang ia cari adalah Ahmad. Lagi-lagi Tania membutuhkan tanda tangan Ahmad untuk entah-surat-surat-apa-itu. Kali itu sudah kali ketiga aku menemani Tania mencari Ahmad untuk urusan yang sama.
Ketika bertemu Ahmad, tiba-tiba dia mengajakku untuk 'bergabung' di acaranya,
"Sekalian gabung aja, jadi administrasi kayak Tania,"
Hahaha, kujawab saja dengan tertawa kecil karena hanya kuanggap candaan.
Rupanya ajakan siang itu betul-betul betulan. Itulah mulanya kudapat keluarga baru ini.....



Indonesia Student Leadership Camp III ( @ISLC_UI ). Adalah acara yang berada di bawah ILead-UI yang panitianya terdiri dari mahasiswa/i se-UI. Ini kali pertamaku mengikuti kepanitiaan tingkat UI. Hmm, awalnya aku cukup ragu sih, karena mungkin saja aku tidak cocok dengan anak jurusan lain, bahkan fakultas lain, bahkan rumpun ilmu lain. Tapi pada akhirnya kuterima ajakan ini dan jadilah aku salah satu panitia ISLC III. Dan saat itu entah kebetulan atau apa, Tania jatuh sakit dan harus bed rest selama satu minggu. Seluruh tugas-tugasnya pun sementara dilimpahkan ke aku.
Satu hal yang makin memantapkanku bergabung di ISLC III adalah ternyata Lita, salah satu teman dekatku, juga salah satu panitia di sana. Makin mantaplah aku.

Tidak lama pleno diadakan. Yap, pleno pertamaku bersama kepanitiaan ini. Sambutan panitia dari fakultas lain cukup hangat dan aku mulai berkenalan dengan mereka satu persatu. Pleno kedua, ketiga, dan aku mulai menyenangi kepanitiaan ini. Haha.

Sampai tibalah hari pelaksanaan acara. Acara ISLC III ini diselenggarakan selama satu minggu. Selama satu minggu itu pula panitia menyewa beberapa kamar di Wisma Makara UI untuk dijadikan kantor(markas). Selama satu minggu aku dan banyak panitia lain menginap di Wisma Makara UI. Bisa dibilang, para panitia ini bonding-by-doing. Karena hingga H-1 acara, panitia tidak sering bertemu dan belum terlalu akrab.
Seiring berjalannya acara dari hari pertama, kedua, ketiga, aku merasa semakin terikat dengan kekeluargaan yang ditawarkan seluruh panitia. Kami mulai tahu kekurangan, keokean, kesuperan, kecerdasan, kemageran masing-masing. Tidur dengan laptop menyala, berkumpul 15 orang di satu kamar, saling antar-jemput(ehem) satu sama lain, saling bully satu sama lain, jadi hal yang biasa selama satu minggu itu.

Duh aku jadi sedih.

Dan sekarang ISLC III sudah selesai. Para panitia sudah kembali ke aktivitas masing-masing. Kami jarang bertemu. Apalagi yang berada di fakultas yang berbeda...... Eits, tapi grup whatsapp kami (hingga hari ini) tidak sepi-sepi juga. Bahagia. Membuka grup whatsapp panitia ISLC selalu mengundang tawa. Apalagi jika Adam sudah muncul dengan pak bikunnya, Kevin dengan modus-modus jitunya, dan Faqih dengan Me**ynya #ups.

Setelah kuanalisis(apaan), ada beberapa faktor yang membuat kepanitiaan ini 'mengena' di hati:
1. Ada teman-teman terdekatku di sini: Tania dan Lita.
2. No Danusan. Yeah! ISLC III bekerja sama dengan Bank Jawa Barat yang sekaligus menjadi sponsor utama ISLC III sehingga kami sebagai panitia amat sangat terbantu dan tidak perlu bersusah payah danus-ing. Terima kasih BJB, muah ^,^
3. Panitia yang bercampur dari beberapa fakultas. Hal ini membuat, entahlah, setiap orang jadi harus sok kenal dan sok asik in a positive way. Hehe.
4. Hari-H satu minggu penuh dan panitia berkumpul di satu markas yang sama. Can you imagine? The first people and the last one are them.

Hmm.....
Terima kasih untuk Tania, Ahmad, Mujab yang pertama kali merekrut aku di ISLC III.
Terima kasih Lita udah jadi koordinator yang sangat bertanggung jawab dan super dan nobody compares dan dahsyat dan segalanya.
Terima kasih semua panitia atas keceriaan, kebegoan, profesionalitas, dan canda-tawa, dan suka-duka, dan segalanya. Selamat kembali kuliah.
Terima kasih seluruh peserta ISLC III yang membuatku optimis Indonesia akan dipimpin orang-orang hebat seperti kalian di masa depan. InsyaAllah, aamiin.
Terima kasih seluruh pihak yang sudah membantu terselenggaranya ISLC III.
Terakhir, terima kasih kamu.



(hueeek Kamu siapa coooong cong -_-)
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Ayo saling tebarkan keharuman kita, hari ini, esok, seterusnya, Kawan. :)

By the way, foto menyusul ;)

September 22, 2014

Graduation

Bukan, bukan aku yang wisuda. Aku bahkan masih semester 3.
Jadi hari ini aku berhasil menyusup menyaksikan wisuda kelulusan mahasiswa/i UI angkatan 2010. Aku selalu suka menyaksikan seremoni itu. Dimana para wisudawan, rektor, dekan, guru besar, bahkan mahasiswa baru berada di satu atap: Balairung. Dimana para pejuang telah mengkhatamkan studinya, sebagian bahkan membawa pulang predikat cumlaude. Dimana pundak para wisudawan perlahan menopang harapan bangsa ini.
Selesai prosesi wisuda, para wisudawan/wati berhamburan di lapangan Rotunda, Balairung, dan Rektorat untuk menemui sanak keluarga, kerabat, teman kampus, dan orang spesial mereka. Betapa kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari gurat wajah mereka. Segala perjuangan, lelah, amarah, kecewa, rasanya terbayar sudah. “Hari ini adalah hariku!” mungkin itu yang ada di benak setiap mereka.
Aku bersama beberapa teman color guard pun menghampiri beberapa senior kami yang juga wisuda tadi. Keren. Itu yang pertama kupikirkan. Kalau aku terus berjalan, tidak lebih dari 3 tahun lagi aku akan berada di posisi mereka. Ya.
Selamat kakak-kakakku. Selamat berjalan ke tingkatan selanjutnya. Semoga sukses dan selalu penuh berkah! :)

June 21, 2014

Gapapa

Gapapa belum bisa pulang.
Gapapa awal puasa masih di Depok.
Gapapa ulang tahun masih di Depok.




Pengorbanan pasti membuahkan hasil pada akhirnya.
Kalau kata JKT48 "usaha keras itu tak kan mengkhianati".
Gapapa. :)

May 29, 2014

Madah Bahana: Kesalahan Paling Indah

Aku ingin cerita tentang kegiatan yang aku ikuti dari awal kuliah di UI. Kegiatan itu adalaaaah...... Marching Band!
Iya, marching band~ *nada Dodit*

logo Madah Bahana Universitas Indonesia
picture is taken from madahbahana.org
UI punya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) marching band bernama Madah Bahana Universitas Indonesia (MBUI). Nah, jadi awalnya aku daftar UKM ini karena dulu waktu SD aku pernah ikut drum band. Akhirnya keinginan untuk ikut marching band pun muncul.
Waktu SD aku masuk section Color Guard (CG), sekarang pun sama. Hehehe. Kenapa CG? Emm, mungkin pada dasarnya aku suka nari, gerak badan, dan semacamnya.

Latihan perdana banget MB
photo by @madahbahana
Aku resmi bergabung di MBUI sejak awal September tahun lalu. Jadi sampai sekarang sudah terhitung 8--hampir 9--bulan aku bergabung. Lalu awal tahun ini aku coba ikut proyek Grand Prix Marching Band (GPMB) di akhir tahun nanti. Proses latihan untuk GPMB sudah berjalan kurang lebih 2 bulan dan in shaa Allah akan terus jalan sampai Desember. I am soooooooowww excited!!!

Pasukan penampilan Senayan
photo by @madahbahana
Beragam suka duka yang aku dapat dari ikut MBUI. Jika boleh kurangkum dalam 1 frasa, suka duka di MBUI adalah

kesalahan paling indah.
Haha. Di beberapa sisi, kadang aku--atau bahkan banyak teman lain--menganggap bahwa bergabung dengan UKM yang satu ini adalah sebuah kesalahan. Tapi di sisi lain, pun aku tahu ini sebuah kesalahan, tapi tetap kujalani, karena ini kesalahan paling indah, dosa termanis... #halah #apasihCha

Dukanya...
Semua orang tau bahwa jam latihan MBUI itu gila-gilaan, literally, gila-gilaan! Dalam seminggu kami latihan 3 kali, dan dalam setiap pertemuaannya tak kurang dari 4 jam kami berlatih. Kalau sudah dalam proyek, jam latihan akan sangat mungkin bertambah, mungkin bisa 4-6 kali dalam seminggu. Dapat dibayangkan hecticnya, bukan? Hahaha. Betapa aku harus memutar otak untuk mengatur waktu, menata skala prioritas, antara kuliah, MB, organisasi, dan mengurus diri sendiri. Omaigattttt.....

suasana latihan di Gymnasium
photo by @madahbahana
Selain itu, karena latihan MB biasanya dari sore sampai malam, tak jarang aku jadi kelelahan kalau pulang latihan, mandi diatas pukul 10 malam, lupa makan, dan lainnya. Karena itu, selain mengatur waktu, anak-anak MBUI harus pintar-pintar jaga kesehatan.

Selain itu, karena aku bergabung dengan proyek tahun ini, waktu liburanku akan sangat terbatas. Liburan akhir semester genap yang normalnya mencapai 2-3 bulan, harus aku ikhlaskan terpotong waktu latihan. Mungkin aku hanya bisa kembali ke Yogya tidak lebih dari 3 minggu. Hiks.

Sukanya...
Dengan berbagai duka di atas, dan dengan statusku yang masih bertahan di MBUI, percayalah, "suka" yang aku dapatkan di MBUI ini pun jauh lebih banyak. Pertama, berbagai skill main bendera pastinya, dan kedepannya in shaa Allah bakal belajar rifle dan saber. Emang dasarnya suka sih hehehe. Semakin ke sini, semakin semangat untuk berangkat latihan *cieeelah* karena seneng mainan bendara and others.

Bersama Beto sebagai Color Guard di penampilan Senayan
Penampilan pertama ^^
photo by @madahbahana
Kedua, temen-temen yang super! Iya, apalagi yang dari awal ikut bareng, capek bareng, seneng bareng. Kami sudah lebih dari sekadar teman di sebuah UKM. Entah apa, tapi yang pasti lebih dari itu.

Color Guard MB 2014!
photo by Bellarini
photo credit: Julyani Dewi
Ketiga, kultur MBUI yang dahsyat. MBUI sangat menjunjung tinggi kedisiplinan. Di sini nggak ada orang yang lelet, yang mudah mengeluh, yang mudah menyerah. Ketika kami masuk di MBUI, kami langsung dijejali dengan kultur MBUI yang penuh kedisiplinan. Aku mau cerita, jadi beberapa waktu yang lalu aku pernah ikut penampilan di Senayan. Jumlah seluruh pemain sekitar 20an. Kami diwajibkan kumpul di tempat latihan pukul 5 pagi! Bayangkan.... Aku kira itu hanya estimasi waktu jam karet Indonesia, tapi ternyata betul-betul pukul 5 pagi anak-anak sudah kumpul. WOW. Rasanya tak banyak organisasi yang bisa seperti ini, dan aku suka ^^

Selanjutnya, pengalaman takterlupakan. Segala macam pengalaman mulai dari latihan di lapangan hoki UI, angkut-angkut alat dari satu tempat ke tempat lain, latihan lanjut team building yang walau lelah tapi sangat menyenangkan, sampai tampil dengan disaksikan banyak orang. Semua ituuu.... sangat sangat sangat menyenangkan.
Full Band perdana Pasukan GPMB 2014
photo by @madahbahana
Walau hujan, latihan tetap jalan di bawah terpal haha!
photo by @madahbahana
After all, joining Madah Bahana is my mistake I can never regret.

Sorry if you think this is me exaggerating, but no, I'm not.

April 14, 2014

The Power of Kepepet

source: google

The Power of Kepepet and Deadline are always my favourite adrenaline trigger.

Yeah.
Untuk deadliner seperti aku, kekuatan yang satu ini betul-betul dahsyat.
Paper dalam 1-2 malam? Review materi setengah semester dalam satu malam? Bikin presentasi H-4 jam? Libassss. Seru!

Hehehe.
Entah, apakah hidup tetap seru kalau bukan tipe deadliner?
Atau saking parahnya dirimu aja, Chaaaa~~

Kalau ini buruk ya jangan dicontoh ya, semuanya.

January 29, 2014

Suka-Suka jadi Mahasiswi UI

“Tuiiiit… Tuiiiit…” alarm pagiku bunyi tepat pukul 05.30. Bangunlah aku.

Pagi ini rasanya badan fresh setelah latihan Marching Band semalam hingga pukul 21.00, dan nggak lupa pakai koyok favorit untuk pengantar tidur. Hahaha. Macam simbah-simbah. Entah, UKM yang satu ini sangat makan tenaga dan waktu, tapi akunya ketagihan ^^v

Setelah sholat subuh, ritual pagi pun dilaksanakan. Yak, bingung pilih baju untuk kuliah. Hampir setiap pagi, 10-15 menitku terpakai untuk ngubek-ubek lemari pakaian, pilih baju yang pas. Meskipun akhirnya juga pakai baju itu-ituuuu lagi.

Setelah yakin dengan baju yang kupakai, pukul 06.30 aku turun dari kamar asramaku di gedung F1 lantai 3 menuju gedung sebelah, gedung E1. Turunnya pakai tangga yaa. Seperti biasa, aku menuju kamar Saras (@SarasFauzia) temanku dari Solo. Kami sama-sama di FISIP, tapi Saras ambil departemen Antropologi Sosial.

“Saraaas”, panggilku di depan pintu kamarnya.
“Masuk Chak”, jawabnya seperti biasa.
Seperti biasa pula, Saras sudah dalam keadaan rapi dan sudah mandi. Aku langsung ambil handuk dan alat mandi yang sengaja kutinggal di kamarnya, lalu cuss ke kamar mandi. Iya, hampir setiap hari aku mandi di kamar mandi lantai asrama Saras. Karena apa? Karena kamar mandi di lantai 3 itu airnya susah :’( (tapi kata seorang teman sih udah diperbaiki selama liburan semester ganjil ini, alhamdulillah).

Pukul 07.00 kami siap dan langsung menuju kantin asrama untuk sarapan. Di sana aku menyapa Mory dan Tari (@moryw_ & @bbebestt), dua cewek Padang yang selalu bareng ke sana kemari. Selesai ambil makanan, aku dan Saras ke salah satu meja kantin.
“Heh sipiiiiiit, mau kuliah masih merem aja,” panggil Dika dan Tito (@dikaaldi & -), dua cowok Medan yang selalu ngatain aku sipit -,-

Asrama memang bikin aku kenal banyak orang dari berbagai daerah dan fakultas. Seneng deh.

Selesai sarapan, aku dan Saras langsung cuss ke halte Bis Kuning (Bikun) yang ada tepat di sebelah gerbang asrama. Terlihat banyak anak yang sudah menunggu bikun. Ada beberapa anak Teknik dengan membawa ‘tabung keren’ yang entah isinya apa, anak Mipa yang entah kenapa tampilannya selalu sopan muslimah ahli sorga, anak FIB yang masih pakai nametag a la anak ospek, dan dari fakultas-fakultas lainnya juga.

Setelah menunggu sekitar 3 menit, salah satu bikun yang diparkir di depan asrama pun mulai berjalan.
“Biru apa Merah, Ras?” tanyaku pada Saras.
“Merah, piye?” aku pun meng-iya-kannya.
Bikun dibagi menjadi 2 jalur: Merah dan Biru. Sebenarnya kalau dari asrama ke FISIP lebih enak naik bikun jalur biru, kalau naik yang merah kami harus berjalan sedikit dari stasiun UI ke FISIP. Tapi jalan juga enak sih, seger karena kanan-kiri jalan itu penuh pohon-pohon rindang.

Sesampainya di FISIP, seperti biasa, aku dan Saras pisah menuju kelas masing-masing. Di jalan menuju kelas, aku bertemu Facil (@fahnissa), seorang mahasiswi Kriminologi dan orang Bogor asli hehe. Kebetulan pagi itu kami sekelas, berjalanlah kami ke kelas.

Pukul 10.30 perkuliahan selesai. Aku langsung menuju depan koperasi mahasiswa (Kopma) yang telah ramai dengan anak-anak yang memang setiap hari nongkrong di situ. Anak-anak berbagai departemen di FISIP cukup banyak yang ngumpul di sini. Mulai dari anak ‘ADM’—sebutan untuk anak-anak departemen administrasi--, anak Kriminologi, sampai yang paling banyak, anak Komunikasi pastinya.

Di sana aku menyapa beberapa anak: Tania (@taniannisah) dari Malang, Erlangga (@erlanggasptr15) dari Pontianak, Andri (@ichi_kaze) dari Jambi, Gya (@gkancana) dari Lombok, Peri (@Peri_Qudus) dari Palembang, Sifa (@sipaulll) dari Bekasi, Febi (@febriani_ry) dari Depok, dan banyak anak dari berbagai daerah pastinya. Ini nih senangnya di UI, Sabang hingga Merauke ada semua!

“Aku mau ke perpusat nih, cari bahan PPI” kata Tania. Perpusat UI memang tempat yang pas banget untuk tidu…eh, cari buku maksudnya.
“Oh yawes, aku ikut deh mau tidur haha, males pulang jam segini” kataku yang memang cukup mengantuk setelah matkul MPKT-A. “Pada mau ikut gak nih, ke perpusat?”
“Ayok!” jawab Erlangga semangat.
“Eh makan dulu yuuuk, laper nih,” ajak Sifa.
“Kancil aja yuk, pengen steak, atau Takor” ajak Febi pada kami. Kancil itu Kantin Psikologi, deket banget dari FISIP dan makanannya bervariasi banget. Dari Soto Betawi sampai pasta a la Itali pun ada. Takor itu kantin FISIP, kami anak-anak FISIP tapi jarang makan di sini haha.
“Enggak Fasilkom aja? Lebih enak tempatnya, bersih dan searah perpusat kaan,” Tania menawarkan gaya mbak-mbak sales *damai Tan ^^”

Dengan perdebatan serius antara Kancil, kantin Fasilkom, dan Takor, akhirnya kami tetap pada pilihan pertama yaitu Kancil.
Ribet amat mau makan aja, tapi yaa ini asiknya hehe.

Setelah makan, aku, Tania, dan Erlangga ke perpusat. Febi dan Sifa langsung balik ke FISIP karena lebih ingin ‘nongkrong’ di Miriam Budiarjo Resource Center, perpusnya FISIP, sebut aja MBRC.

Aku, Tania, Erlangga menuju silent room lantai 2 perpusat. Setelah menempati 3 bangku, Tania langsung berjalan ke ruang buku, Erlangga membuka laptop dan WiFi-an, aku? Tidur~



Untungnya di lantai 1 perpusat ada musholla, jadi kami lebih mudah kalau mau sholat.

Pukul 15.30, kami bertiga memutuskan untuk balik. Aku dan Erlangga ke asrama, Tania ke kost-nya di Kober. Setelah menunggu sekitar 10 menit di halte bikun depan Masjid Ukhuwah Islamiyah (UI), akhirnya bikun datang. Tania turun terlebih dahulu di halte stasiun UI. Dari sana dia jalan hingga ke luar kawasan UI, menyeberang jalan utama Depok (Jalan Margonda), lalu masuk ke gang Kober. Aku dan Erlangga melanjutkan perjalanan ke asrama.

Sampai di asrama kami berpisah ke kamar masing-masing.
Dengan pandangan nanar dan penuh rasa malas, aku memandang tangga gedung asramaku dan memutuskan untuk ngerusuhin hidupnya Saras dulu aja. Jalanlah aku ke kamar Saras yang ada di lantai 1 dan ‘ngadem’ di situ. Hahaha. Semangat ya Ras karena temanmu yang satu ini selalu ngetem di kamarmu dulu xD

Setelah istirahat, tidur-tiduran, dan mandi, akhirnya aku balik ke kamarku tercinta di lantai 3 gedung sebelah.
Malam itu aku gunakan untuk belajar Sosiologi bareng Saras di kamarnya karena esok paginya kami ada tes kecil. Sampai sekitar pukul 23.00 kami belajar.
Selesai belajar, aku balik ke kamar lagi. Doakan untuk tes kecil kami besok ya!

-------------------------||||||-------------------------

Itu tadi sedikit gambaran hari-hariku sebagai mahasiswi FISIP UI. Merantau itu asik, jadi mahasiswa juga asik, apalagi mahasiswa UI. *wink*

July 17, 2013

16 Hari di Depok

Tertanggal 15 Juni 2013, pukul 15.35 WIB, keretaku berangkat dari St. Lempuyangan Yogyakarta. Tujuanku kali ini adalah St. Jatinegara, Jakarta Selatan. Dengan bermodal kepasrah, eh maksudku, keberanian aku berangkat ke Jakarta, sendirian.
Gak usah berpanjang-panjang yah, aku mau menuliskan banyak ‘ternyata’ yang kutemukan selama +2 minggu di sana (15 Juni – 1 Juli):

1. TERNYATA kawasan UI itu keren!
Gak sembarang keren, ya, tapi keren banget kalau dibanding UGM, ups Beneran deh! Kawasannya bersih dan banyak pohon-pohonnya. Bahkan ada hutannya juga. Yang paling bikin excited adalah Danau Kenanga yang sepoy-sepoy unlimited PW-ness!


Danau Kenanga, bangunan itu Perpustakaan Pusat UI
2. TERNYATA di sana orangnya rajin-rajin!
Iya, rajin. Yunowat? Anak sekolah dan pekerja kantoran rata-rata cuss dari rumah pukul 05.30. Banyak yang habis subuh udah berangkat. Alhasil, pukul 05.30 aja jalanannya udah seramai pukul 06.30 di Jogja. Alhasil pula, selama di sana, misal jadwal daftar ulang pukul 08.00, aku akan berangkat pukul 05.00 (ini karena jarak lumayan jauh dan aku naik angkot).

3. TERNYATA di sana angkot & kendaraan umum itu kayak cendol!
Iya, cendol. Tahu kan cendol di minuman dawet? Buanyaaak banget ._. Ada positif & negatifnya sih. Positifnya, kalau mau ke mana-mana gampang karena pasti ada jalur angkotnya walaupun harus 1 atau 2 kali ganti angkot. Negatifnya, jalanan jadi kayak dawet.

di dalam angkot jalur 110

4. TERNYATA di UI sedikitnya ada 2 stasiun kereta.
Wow. Beneran ada 3: St. Pondok Cina dan St. UI. Jadi dari kawasan UI udah biasa dengar suara kereta bahkan keretanya kelihatan jelas. Banyak anak-anak Jakarta yang pulang-pergi Jakarta-Depok memilih KRL/Commuter Line sebagai sarana transportasinya.

5. TERNYATA di UI tersedia berbagai sarana transportasi.
Mulai dari Bis Kuning yang gratis, Ojek yang harus berani nawar, Angkot yang kayak cendol, Kereta yang selalu ada, bahkan Taksi yang sesekali lewat. Karena asrama UI letaknya jauh dari gedung2 fakultas, anak-anak asrama biasanya mengandalkan Bikun sebagai transportasi utama. Tapi yah, tidak ada transportasi yang sempurna, Bikun gak beroperasi pada weekend. Jadi kalau hari Sabtu-Minggu anak-anak asrama ada yang ngangkot, ngojek, bahkan jalan kaki. Aku sih naksi yaa~~ Tapi nyari temen barengan biar bayarnya iuran xD Lumayan lho, dari Asrama ke Balairung yang jaraknya +2km tiap anak cuma bayar Rp2.500,00 (satu taksi diisi 4-5 orang).

6. TERNYATA kuliah itu ajang cuci mata.
Yah, secara universitas membebaskan mahasiswa untuk memanjangkan rambut, dan secara personally aku suka cowok gondrong, yah beginilah… Menyenangkan x) Mana anak-anak UI itu rata-rata bersih dan terawat wkwk. Sudah sudah…

7. TERNYATA di UI kebanyakan BN*, dan hampir gak ada BC* (nama bank).
Aku yang cuma punya rekening BC* pun kewalahan setiap mau ambil uang. BC* terdekat sebenarnya ada di Fak. Psikologi, tapi agak geje gitu, ATMnya nggak kelihatan. Alhasil aku selalu ambil uang di ATM BC* Alf*mart Pondok Cina which is I had to walk for about 200meters for it. My Goood

8. TERNYATA AKU GAK BISA IKUT WISUDA SMA
Khukhuuu…. Iya gara-gara jadwal kegiatan mahasiswa baru nabrak jadwal wisuda. Wisudaku seharusnya tanggal 22 Juni. Sebenarnya aku udah mengusahakan izin pulang ke Jogja 2 hari, tetapi Sang Pejabat Kampus, dengan mata nanar dan suara dinginnya, gak mengizinkan aku. Yah, sudahlah, ikhlaskan…. *sampai sekarang masih nyesek*

9. TERNYATA kampus lain belum ada yang berkegiatan sejauh di UI
Di UI, aku udah dapat jadwal kegiatan dari mulai orientasi mahasiswa tingkat universitas, fakultas, bahkan jurusan. Selain itu, ada juga jadwal upacara bendera dan paduan suara pengiring wisuda UI. Aku kudu piye? Kudu semangat!!!

10. TERNYATA kereta api juga bisa macet.
Waktu itu tanggal 1 Juli, pas aku mau pulang ke Jogja. Niatnya mau naik KRL dari St. Depok ke St. Pasar Senen, tapi keretanya macet ._. Jadi ada masalah dengan sebuah kereta ekonomi di St. Kalibata which is 4 stations ahead from Depok St.. Kereta-kereta di belakangnya pun jadi stuck dan gak bisa jalan. Hhh… Padahal aku belum sempat merasakan naik KRL. Kapan-kapan deh…

teman-teman OBM
teman-teman kelompok OKK
Sebenarnya masih buanyaaaak ‘Ternyata’ yang ada di kepala, tapi disimpan dulu saja. Ini dulu saja. Nikmati dulu saja.
Terima kasih sudah membaca ya, Folks! :]