Warmest regards

July 27, 2025

Stop Romantisasi Tidak Perlu

Source: kratonjogja.id

Barusan aku lihat sebuah IG reels yang isinya kurang lebih seperti ini,

"Stop romantisasi abdi dalem Kraton Jogja yang hidup melaratdalam kesederhanaan! Tidak perlu kagum berlebihan dengan abdi dalem yang berhasil menguliahkan anaknya, itu adalah bare minimum."

Well....

Jujur, ada benarnya.

Idealnya yaa sebuah pekerjaan seharusnya bisa membantu pekerjanya memenuhi kebutuhan hidupnya, kan? Apalagi untuk pendidikan anak, sudah sewajarnya itu bisa terrealisasi dengan baik. APALAGI pekerjaan yang melibatkan "devotion" atau loyalitas/kesetiaan seperti abdi dalem. Banyak dari para abdi dalem itu adalah mereka yang sudah puluhan tahun mengabdikan hidup pada keluarga Kraton loh. Apakah mereka sejahtera? Sebenernya depends on how you define "sejahtera". Tapi kalau keberhasilan mereka untuk menguliahkan anak mereka saja menjadi hal yang mengundang kekaguman, sepertinya kita semua sepakat akan status kesejahteraan mereka.

ON THE OTHER HAND, apakah keluarga Kraton yang mendapatkan "devotion" ini sejahtera? Tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, sudah jadi rahasia umum di Jogja kalau kita "dekat" dengan keluarga Kraton, sangat mungkin 'kecipratan' juga, minimal proyeknya. Gaya hidup keluarga Kraton juga sudah jadi pengetahuan umum di Jogja. Intinya tidak ada perdebatan ketika menjawab status kesejahteraan mereka.

Dengan melihat kondisi ini, lalu kondisi para abdi dalem, sudah mulai terlihat ya salahnya di mana?

Nerima ing pandum jadi sebuah konsep yang salah dipahami. Konsep bawaan feodal ini agresif menggerayangi rakyat kecil, dan menjadi jualan andalan para elite. Nrima ing pandum punya arti harfiah "menerima apa yang dibagi/diberikan". Ada benarnya, ketika pandum-nya sudah adil, tentu kita harus terima. Tapi apakah yang terjadi di lingkaran feodal sudah seadil-adilnya? Apakah para pemegang tahta juga melaksanakan nrima ing pandum di hidupnya? Kok pandume gede tenan yo...

Pada akhirnya, aku cuma mau bilang bahwa stop romantisasi hal-hal yang tidak pantas diromantisasi. Nih beberapa hal yang paling sering padahal tidak perlu diromantisasi:

  1. Pekerjaan undercompensate
  2. Ayah yang "hadir" untuk anaknya (emang ada yang meromantisasi ibu yang "hadir" buat anaknya??)
  3. Pasangan yang "gak selingkuh" (it's not even a bare minimum, it's the normal state)
  4. Anggota DPR yang mempertanyakan regulasi pemerintah di rapat (it's literally their job)
  5. Paslon Pilpres yang mukanya kasihan karena 'dibantai' pas deba-------
Oke cukup sekian.
Akhir kata, kita bisa hidup di dunia yang kapitalis tanpa menjadi kapitalis.
Bye.

No comments:

Post a Comment