My Blogsia

February 8, 2023

Ya Maaf Kalau Saya Miskin

Ramai menjadi perbincangan di Twitter, sebuah video Tiktok dari seorang wanita yang aku taksir usianya sekitar mid 20s. Sebut saja Fulanwati. Di video itu, Fulanwati menanggapi isu mengenai tudingan bahwa beasiswa LPDP itu beasiswa untuk orang kaya, karena orang miskin gak ada uang untuk tes IELTS, les bahasa inggris, dll.

Poin utama yang disampaikannya pada video itu adalah bahwa para miskin people--termasuk aku agaknya-- yaa...memang harus berusaha dong kalau mau beasiswa. Gak punya uang untuk tes IELTS berjuta-juta? Kerja lah, banyak kok awardee LPDP yang bekerja dulu. Jangan nyalahin pemerintah, kenapa ngga nyalahin orang tuamu aja??

https://jwa.org/blog/owning-our-jewish-privilege

Kurang lebih seperti itu kata-kata si Fulanwati. Link videonya ada di akhir artikel ini.

Apakah kalian tersulut, wahai para miskin people? Aku gak bisa bohong bahwa aku lumayan bitter sih nontonnya. Xixi. Memang pernyataan itu ada benarnya walopun sedikit bahwa kita tidak perlu terlalu menyalahkan keadaan dan harus berusaha. BETUL, MEMANG BETUL. Namunnn.......

Terlahir Miskin itu Nasib

Sebelumnya aku disclaimer dulu, di post ini aku ngga akan sugar-coating terminologi 'miskin' dengan istilah-istilah penghalus lainnya seperti 'mid-low income', 'kurang mampu', 'sulit', lainnya. I need to make my point clear here.

Miskin mungkin adalah satu-satunya identitas yang saat ini mayoritas tapi tetap tidak punya daya apa-apa. Walaupun mayoritas masyarakat Indonesia itu miskin, tetap yang berkuasa adalah yang kaya. Ingat itu rekan-rekan miskinku.

Kita sebagai manusia tidak punya daya untuk memilih dilahirkan di keluarga yang seperti apa. Boro-boro milih keluarga, mau pilih pose apa saat ditarik keluar dari perut ibunda pun kita gak bisa.

Karena di negara ini, kemiskinan adalah permasalahan struktural yang butuh andil banyak pihak untuk bisa menyelesaikannya. Kemiskinanmu tidak selalu akibat dari rasa malas, atau terlalu baik, atau akibat kena tipu. Kamu bisa menjalani hidup dengan baik, berusaha setiap hari, tapi tetap miskin. Jadi jangan terlalu berkecil hati, sobat miskinku.

Terlahir miskin artinya kita membawa satu kewajiban sejak detik pertama kita dilahirkan: kita harus berjuang lebih keras. Harga mati.

Masalahnya, tidak semua orang miskin adalah pejuang. Banyak orang miskin yang bahkan tidak punya pilihan untuk berjuang. It is not only about fu*kin' mindset. Sementara, orang-orang yang terlahir kaya raya kadang tidak perlu berjuang untuk bisa meraih impiannya. Mungkin, yang orang kaya seperti Fulanwati maksud perjuangannya adalah menepati semua jadwal les yang sudah diatur oleh orang tuanya. Berjuang banget. Selamat, ya, you totally deserve it.

Beasiswa Bukan Impian, Melainkan Tool

Sedikit cerita, aku adalah salah satu penerima beasiswa kurang mampu saat kuliah. Dikti bayarin uang kuliahku, bahkan ngasih uang saku ke aku sehingga aku bisa punya HP android pertamaku. Bayangkan it was 2013 and I didn't have internet connection back then because I still use text message daily LOL. Beasiswa itu jadi penyelamatku untuk bisa social climbing dan keluar dari garis kemiskinan.

Sebelum Fulanwati nyerocos mengenai mindset, dia perlu disadarkan dulu bahwa beasiswa punya impact begitu besar di orang yang tepat. Bukan sekadar kendaraan untuk penerimanya bisa bikin konten "A Day in My Life Abroad" tai kucing.

Subjudul ini aku tujukan untuk both kawan miskin dan kayaku.

Dear kawan miskinku,
Yang bisa kita ambil dari fenomena beasiswa mahal ini adalah, yep, pada dasarnya beasiswa ini adalah salah satu tool aja. Jangan kita jadikan beasiswa ini jadi impian yang ingin kita kejar. Beasiswa ini jadi alat untuk mengejar kebahagiaan kita yang sesungguhnya selama ini kita perjuangkan. Kalau beasiswa ini bukan jalan kita? Gak masalah. Masih ada jalan-jalan lainnya. Tapi kalau kamu masih bersikeras ingin mengambil jalan beasiswa, maka terus semangatlah! Kerjamu mungkin akan lebih keras dari lainnya, go for it!

Dear kawan kaya rayaku,
Beasiswa adalah tool yang bisa kamu raih untuk mencapai impian. Mungkin tidak mudah juga untukmu, banyak waktu dan tenaga yang perlu kamu korbankan. Tapi selalu ingat, setidaknya tidak ada masalah sumber daya yang perlu kamu pikirkan dalam-dalam, kan? Just.....be grateful and don't be such a douchebag.

...

Baiklah, orang-orang seperti Fulanwati kemungkinan besar tidak akan paham apa yang ku sampaikan ini. Tapi, untuk kalian para orang kaya, at least watch what you say & mind your privilege. Keep living your life to the fullest while you have the resource, and be kind.

https://www.memedroid.com/memes/tag/inequality

Ini link videonya


No comments:

Post a Comment